Jumat, 14 Desember 2018

LAPORAN HASIL PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG PENCEMARAN SUNGAI


LAPORAN HASIL PENELITIAN GEOGRAFI
TENTANG PENCEMARAN SUNGAI

OLEH
FENYL
KELAS X-IIS-3






SMAN 1 BATEBALLA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sudah kita ketahui bahwa sampah sudah melimpah dimana saja,khususnya di desa Bangbayang. Tidak sedikit sampah yang mencemari lingkungan,khususnya sungai. Berdasarkan hasil survey,sebagian besar masyarakat desa membuang sampah ke sungai. Sebagian tepian sungai yang ada di desa Bangbayang Hilir sudah tercemar oleh sampah sisa hasil rumah tangga.
            Membuang sampah ke sungai membuat sungai di desa Bangbayang Hilir menjadi tercemar,tercemarnya sungai disebabkan oleh kegiatan masyarakat setempat yang kurang memperhatikan kebersihan wilayahnya khususnya sungai, dan tidak tersedianya lahan untuk membuang sampah. Tanpa sadar masyarakat desa Bangbayang Hilir telah mengurangi potensi sungai tersebut karena kebiasaannya yang sering membuang sampah ke sungai,dan cepat atau lambat kebiasaan masyarakat desa Bangbayang Hilir akan menghasilkan dampak yang tidak diinginkan jika kebiasaan buruk itu masih terus berlangsung.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
  1. Mengapa masyarakat desa Bangbayang Hilir membuang sampah ke sungai?
  2. Mengapa masyarakat Bangbayang Hilir memilih sungai sebagai tempat untuk membuang sampah?
  1. Tujuan Penelitian
  2. Peneliti ingin mengetahui apa saja penyebab masyarakat membuang sampah ke sungai.
  3. Peneliti ingin mengetahui alas an masyarakat memilih sungai sebagai tempat untuk membuang sampah.
  1. Manfaat Penelitian
  2. Untuk memberikan kesadaran bahwa membuang sampah ke sungai dapat memberikan dampak yang negative.
  3. Agar kita bisa lebih menghargai lingkungan,khususnya sungai.
  4. Untuk lebih mengingkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.           Pengertian Sampah
            Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Menurut Kamus istilah lingkungan,sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. Sedangkan menurut WHO,sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,tidak dipakai,tidak disenangi atau sesuatu yang berasal dari manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
            Banyak sampah oraganik masih mungkin digunakan kembali (re-using) walaupun pada akhirnya akan teteap merupakan bahan yang tidak dapat digunakan kembali.Dari berbagai pengertian di atas,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang tidak terpakai,tidak disenangi,atau sesuatu yang harus dibuang,yang pada umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri),tetapi yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk diadalamnya).
B.            Jenis Sampah Berdasarkan sumbernya

1.      Sampah alam
            Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
  1. Sampah manusia
            Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.
  1. Sampah konsumsi
            Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industry.
  1. Sampah nuklir
            Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia.Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
  1. Sampah industri
            Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang.
  1. Sampah pertambangan
            Sampah ini berasal dari daerah pertambangan dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri misalnya batu-batuan, tanah cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.
C.    Jenis Sampah Berdasarkan sifatnya
1.      Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
  1. Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
D.    Jenis Sampah Berdasarkan bentuknya
1.      Sampah padat yaitu sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
  1. Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
 E. Faktor Pendorong
Banyak masyarakat membuang ke sungai,hal itu tentu tidak terjadi jika tidak ada alasannya. Ada beberapa faktor pendorong masyarakat dukuh Bangbayang Hilir membuang sampah ke sungai,yaitu :
  1. Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah di sekitar lingkungan masyarakat.Padatnya pembangunan tidak menyisakan lahan kosong sebagai tempat menampung sampah.
  2. Meniru atau ikut-ikutan tetangga atau orang banyak yang juga membuang sampah ke sungai sehingga seakan menjadi budaya.
  3. Tidak adanya petugas kebersihan untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan sampah akhir.
  4. Tinggal dibantaran sungai sehingga lebih dekat membuangnya.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.       Jenis Penelitian
            Penelitian ini menggunakan metode deskriptif,metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian.Atau pengertian lainnya yatiu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu fenomena, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa metode penelitian deskriptif sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis.Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan benar.
B.       Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik angket/kuisioner untuk pengumpulan data.Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.Yang dapat dijaring dengan menggunakan kuesioner adalah hal-hal mengenai diri responden, dengan asumsi bahwa respondenlah yang paling mengetahui tentang dirinya dan pengalamannya sendiri, bahwa apa yang dinyatakan oleh responden kepada peneliti adalah benar, bahwa penafsiran subjek terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan yang dimaksudkan oleh peneliti.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
  1. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
  2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
  3. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
C.    Analisis Data Hasil Penelitian
  1. Toha Anggoro, dkk (2008:38) menyatakan bahwa analisis data merupakan bagian kegiatan penelitian yang sangat penting, setelah peneliti mengumpulkan data, maka selanjutnya mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif presentase (DP).Metode ini merupakan metode pengumpulan fakta melelui interprestasi yang tepat. Metode penelitian ini ditujukan untuk mempelajari permasalahan yang timbul dalam masyarakat dalam situasi tertentu, termasuk didailam hubungan masyarakat,kegiatan,sikap,opini,serta proses yang telah berlangsung dan pengaruhnya terhadap fenomena tertentu dalam masyarakat. Deskriptif presentase ini di olah dengan cara frekuensi di bagi dengan jumlah responden di kali 100%. Caranya adalah sebagai berikut :
P   =          f /N x 100%
Keterangan :
P                        : Presentase
f             : frekuensi
N            : Jumlah responden
100%     : Bilangan tetap
Penghitungan deskriptif presentase ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Mengkoreksi jawaban kuisioner dari responden
  2. Menghitung frekuensi jawaban responden
  3. Jumlah keseluruhan responden adalah 15 orang
  4. Masukkan ke dalam rumus



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Penyebab masyarakat dukuh Bangbayang Hilir membuang sampah ke sungai
    1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan cara menghilangkan sampah dari rumah seperti pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Cara menghilangkan sampah di rumah
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Oleh petugas pengangkut sampah
0
0 %
2.
Dibakar
7
46,6 %
3.
Dibuang ke sungai terdekat
8
53,3 %

Jumlah
15
100 %
Dari tabel 1 diperoleh data bahwa cara menghilangkan sampah oleh petugas pengangkut sampah adalah 0 responden (0%), menghilangkan sampah dengan cara dibakar adalah 7 responden (46,6%),menghilangkan sampah dengan cara dibuang ke sungai adalah 8 responden (53,3%).
  1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan perkiraan jumlah masyarakat dukuh Bangbayang Hilir yang membuang sampah ke sungai seperti pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Jumlah perkiraan masyarakat yang membuang sampah
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Tidak semuanya
6
40%
2.
Kira-kira hanya 30%
2
13,3%
3.
Ya. Lebih dari 50%
7
46,6%

Jumlah
15
100%
Dari tabel 3 diperoleh data bahwa jumlah perkiraan masyarakat membuang sampah ke sungai menurut responen yang tidak semuanya adalah 6 responden (40%),yang kira-kira hanya 30% adalah 2 responden (13,3%),dan yang lebih dari 50% adalah 7 responden (46,6%).
  1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan ketergangguan masyarakat oleh sungai yang dipenuhi sampah seperti pada tabel 3 di bawah.
Tabel 3. Ketergangguan masyarakat oleh sungai yang penuh sampah
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Sangat terganggu
10
66,6%
2.
Kadang-kadang
4
26,6%
3.
Tidak terganggu
1
6,6%

Jumlah
15
100%
Berdasarkan tabel 3 diatas diperoleh data ketergangguan masyarakat oleh sungai yang dipenuhi sampah yang sangat terganggu adalah 10 responden (66,6%),yang merasa kadang-kadang terganggu adalah 4 responden (26,6%),dan yang merasa tidak terganggu adalah 1 responden (6,6%).
  1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan ada atau tidaknya peraturan tentang membuang sampah ke sungai seperti pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Ada atau tidaknya peraturan tentang membuang sampah di sungai
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Tidak ada tapi kami sadar sebagai warga
2
13,3%
2.
Kata orang ada
3
20%
3.
Tidak ada
10
66,6%

Jumlah
15
10%
Berdasarkan tabel 4 diatas diperoleh data ada atau tidaknya peraturan tentang membuang sampah ke sungai bahwa yang tidak ada tapi sadar sebagai warga ada 2 responden (13,3%),yang kata orang ada adalah 3 responden (20%),yang menjawab tidak ada adalah 10 responden (66,6%).
  1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan mudahnya terpengaruhi oleh orang lain seperti pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Mudahnya terpengaruhi oleh orang lain
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Tidak
10
66,6%
2.
Kadang-kadang
2
13,3%
3.
Ya
3
20%

Jumlah
15
100%
Berdasarakan tabel 5 di atas diperoleh data bahwa mudahnya terpengaruhinya masyarakat,yang menjawab tidak mudah dipengaruhi adalah 10 responden (66,6%),yang menjawab kadang-kadang adalah 2 responden (13,3%),yang menjawab ya mudah dipengaruhi ada 3 reponden (20%).
  1. Penyebab masyarakat dukuh Bangbayang Hilir memilih sungai sebagai tempat untuk membuang sampah.
    1. Berdasarkan penelitian diperoleh data pernyataan kecocokan sungai sebagai tempat pembuang sampah seperti pada tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Kecocokan sungai sebagai tempat pembuangan sampah
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Tidak.Karena merupakan pencemaran air
10
66,6%
2.
Mungkin. Jika situasi tertentu
0
0%
3.
Ya. Karena tidak ada lahan yang kosong
5
33,3%

Jumlah
15
100
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa kecocokan sungai sebagai tempat pebuangan sampah yang menjawab tidak,karena itu merupaka penecemaran ai adalah 10 responden (66,6%),yang menjawab mungkin jika situasi tertentu adalah 0 responden (0%),dan yang menjawab ya karena tidak ada lahan yang kosong adalah 5 responden (33,3%).
  1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan ada atau tidaknya petugas kebersihan dan truk sampah seperti pada tabel di 7 di bawah ini.
Tabel 7. Ada atau tidaknya petuagas kebersihan dan truk sampah
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Ada
0
0%
2.
Kadang-kadang
0
0%
3.
Tidak ada
15
100%

Jumlah
15
100%
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa ada atau tidaknya petugas kebersihan dan truk sampah yang menjawab adalah 0 responden (0%),yang menjawab tidak adalah 0 responden (0%),dan yang menjawab tidak ada adalaa 15 responden (100%).
  1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan alasan tidak membuang sampah ke lahan yang kosong seperti pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Alasan tidak membuang sampah di di lahan yang kosong
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Karena sama saja pencemaran
6
40%
2.
Karena ada sungai yang lebih dekat
3
20%
3.
Karena dekat dengan sungai dan tidak ada lahan yang kosong
6
40%

Jumlah
15
100%
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwaalasan tidak membuang sampah ke lahan yang kosong,yang memilih jawabab kerena sama saja pencemaran adalah 6 responden (40%),yang menjawab karena ada sungai yang lebih dekat adalah 3 responden (20%),dan yang menjawab karena dekat dengan sungai dan tidak ada lahan yang kosong adalah 6 responden (40%).
  1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan fasilitas dari pemerintah untuk menampung sampah seperti pada tabel di 9 di bawah ini.
Tabel 9. Fasilitas dari pemerintah untuk menampung sampah
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Truk pengangkut sampah dan petugas kebersihan
0
0%
2.
Hanya petugas kebersihan
0
0%
3.
Tidak ada
15
100%

Jumlah
15
100%
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa fasilitas dari pemerintah untuk menampung sampah,yang menjawab hanya truk pengangkut sampah dan petugas kebersihan adalah 0 responden (0%),yang menjawab hanya ada petugas kebersihan adalah 0 reponden (0%),dan yang ,menjawab tidak ada adalah 15 responden (100%).
  1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan masih ada atau tidaknya adat membuang sampah ke sungai seperti pada tabel 10 di bawah ini.
Tabel 10. Ada atau tidaknya adat membuang sampah ke sungai
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentase
1.
Tidak ada
0
0%
2.
Sering mendengar ada
2
13,3%
3.
Ya ada
13
86,6%

Jumlah
15
100%
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa ada atau tidaknya adat membuang sampah ke sungai,yang menjawab tidak ada adalah 0 responden (0%),yang menjawab sering mendengar ada adalah 2 responden(13,3%),dan yang menjawab tidak ada adalah 13 reponden (86,6%).
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sumber daya manusia (SDM) merupakan solusi untuk mengembangkan kehidupan agar manusia sadar akan kebersihan lingkungan dan dapat mengolah sampah menjadi barang yang berguna. Disini peneliti akan memberikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. Jadi sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak terpakai,tidak disenangi,atau sesuatu yang harus dibuang,yang pada umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri),tetapi yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk diadalamnya). Dan berikut kesimpulan berdasarkan hasil penelitian :
  1. Penyebab masyarakat dukuh Bangbayang Hilir membuang sampah ke sungai
    1. Cara masyarakat dukuh Bangbayang Hilir untuk menghilangkan sampah adalah dengan cara dibuang ke sungai terdekat.
    2. Terdapat sekitar sebagian (50%) masyarakat dukuh Bangbayang Hilir yang membuang sampah ke sungai terdekat.
    3. Masyarakat dukuh Bangbayang Hilir sangat terganggu dengan sampah yang ada di sungai.
    4. Di dukuh Bangbayang Hilir tidak ada peraturan dilarang membuang sampah ke sungai,jadi tidak heran masyarakatnya membuang sampah ke sungai.
B.            Saran
Perlunya sosialisai atau penyuluhan  yang mudah dimengerti oleh masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dari sampah. Selain itu pemerintah mengusulkan agar dilakukan lomba kebersihan lingkungan antar RT,RW,maupun desa setiap tahunnya dengan hadiah bantuan stimulus untuk peningkatan prasarana


DAFTAR PUSTAKA





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar