LAPORAN HASIL
PENELITIAN GEOGRAFI
TENTANG
PENCEMARAN SUNGAI
OLEH
FENYL
KELAS X-IIS-3
SMAN 1 BATEBALLA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sudah
kita ketahui bahwa sampah sudah melimpah dimana saja,khususnya di desa
Bangbayang. Tidak sedikit sampah yang mencemari lingkungan,khususnya sungai.
Berdasarkan hasil survey,sebagian besar masyarakat desa membuang sampah ke
sungai. Sebagian tepian sungai yang ada di desa Bangbayang Hilir sudah tercemar
oleh sampah sisa hasil rumah tangga.
Membuang
sampah ke sungai membuat sungai di desa Bangbayang Hilir menjadi
tercemar,tercemarnya sungai disebabkan oleh kegiatan masyarakat setempat yang
kurang memperhatikan kebersihan wilayahnya khususnya sungai, dan tidak
tersedianya lahan untuk membuang sampah. Tanpa sadar masyarakat desa Bangbayang
Hilir telah mengurangi potensi sungai tersebut karena kebiasaannya yang sering
membuang sampah ke sungai,dan cepat atau lambat kebiasaan masyarakat desa
Bangbayang Hilir akan menghasilkan dampak yang tidak diinginkan jika kebiasaan
buruk itu masih terus berlangsung.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
- Mengapa masyarakat desa Bangbayang Hilir membuang sampah ke sungai?
- Mengapa masyarakat Bangbayang Hilir memilih sungai sebagai tempat untuk membuang sampah?
- Tujuan Penelitian
- Peneliti ingin mengetahui apa saja penyebab masyarakat membuang sampah ke sungai.
- Peneliti ingin mengetahui alas an masyarakat memilih sungai sebagai tempat untuk membuang sampah.
- Manfaat Penelitian
- Untuk memberikan kesadaran bahwa membuang sampah ke sungai dapat memberikan dampak yang negative.
- Agar kita bisa lebih menghargai lingkungan,khususnya sungai.
- Untuk lebih mengingkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa
yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak
ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan
selama proses alam tersebut berlangsung. Menurut Kamus istilah
lingkungan,sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau
buangan. Sedangkan menurut WHO,sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,tidak
dipakai,tidak disenangi atau sesuatu yang berasal dari manusia dan tidak
terjadi dengan sendirinya.
Banyak
sampah oraganik masih mungkin digunakan kembali (re-using) walaupun pada
akhirnya akan teteap merupakan bahan yang tidak dapat
digunakan kembali.Dari berbagai pengertian di atas,dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang tidak
terpakai,tidak disenangi,atau sesuatu yang harus dibuang,yang pada umumnya
berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan
industri),tetapi yang bukan biologis (karena human waste tidak termasuk
didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk
diadalamnya).
B.
Jenis Sampah Berdasarkan sumbernya
1.
Sampah alam
Sampah
yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di
luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
- Sampah manusia
Sampah
manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat
menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.
- Sampah konsumsi
Sampah
konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah
sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori
ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari
proses pertambangan dan industry.
- Sampah nuklir
Sampah
nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan
juga manusia.Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang
dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang
masih dilakukan).
- Sampah industri
Sampah
ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia
serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu,
plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri
berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum
dibuang.
- Sampah pertambangan
Sampah
ini berasal dari daerah pertambangan dan jenisnya tergantung dari jenis usaha
pertambangan itu sendiri misalnya batu-batuan, tanah cadas, pasir, sisa-sisa
pembakaran (arang), dan sebagainya.
C. Jenis Sampah Berdasarkan sifatnya
1.
Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini
dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
- Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
D. Jenis Sampah Berdasarkan bentuknya
1.
Sampah padat yaitu sampah padat adalah segala
bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa
sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang
mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,
potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
- Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
E. Faktor Pendorong
Banyak masyarakat membuang ke
sungai,hal itu tentu tidak terjadi jika tidak ada alasannya. Ada beberapa
faktor pendorong masyarakat dukuh Bangbayang Hilir membuang sampah ke
sungai,yaitu :
- Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah di sekitar lingkungan masyarakat.Padatnya pembangunan tidak menyisakan lahan kosong sebagai tempat menampung sampah.
- Meniru atau ikut-ikutan tetangga atau orang banyak yang juga membuang sampah ke sungai sehingga seakan menjadi budaya.
- Tidak adanya petugas kebersihan untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan sampah akhir.
- Tinggal dibantaran sungai sehingga lebih dekat membuangnya.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif,metode penelitian deskriptif adalah salah
satu metode penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan
untuk menjelaskan suatu kejadian.Atau pengertian lainnya yatiu metode
yang digunakan untuk mendeskripsikan, menginterpretasikan sesuatu fenomena,
misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, dengan
menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.Dengan
demikian, penulis beranggapan bahwa metode penelitian deskriptif sesuai dengan
penelitian yang dilaksanakan oleh penulis.Penelitian deskriptif yang baik
sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian kuantitatif
lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan yang teliti
pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang
diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara
jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur,
teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi
yang tepat perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang
diteliti secara lengkap dan benar.
B. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik
angket/kuisioner untuk pengumpulan data.Angket / kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden
untuk dijawabnya.Yang dapat dijaring dengan menggunakan kuesioner
adalah hal-hal mengenai diri responden, dengan asumsi bahwa respondenlah yang
paling mengetahui tentang dirinya dan pengalamannya sendiri, bahwa apa yang
dinyatakan oleh responden kepada peneliti adalah benar, bahwa penafsiran subjek
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan yang
dimaksudkan oleh peneliti.
Prinsip Penulisan angket menyangkut
beberapa faktor antara lain :
- Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
- Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
- Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
C. Analisis Data Hasil Penelitian
- Toha Anggoro, dkk (2008:38) menyatakan bahwa analisis data merupakan bagian kegiatan penelitian yang sangat penting, setelah peneliti mengumpulkan data, maka selanjutnya mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif presentase (DP).Metode ini merupakan metode pengumpulan fakta melelui interprestasi yang tepat. Metode penelitian ini ditujukan untuk mempelajari permasalahan yang timbul dalam masyarakat dalam situasi tertentu, termasuk didailam hubungan masyarakat,kegiatan,sikap,opini,serta proses yang telah berlangsung dan pengaruhnya terhadap fenomena tertentu dalam masyarakat. Deskriptif presentase ini di olah dengan cara frekuensi di bagi dengan jumlah responden di kali 100%. Caranya adalah sebagai berikut :
P = f
/N x 100%
Keterangan :
P
: Presentase
f
: frekuensi
N :
Jumlah responden
100% : Bilangan tetap
Penghitungan deskriptif presentase ini mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut :
- Mengkoreksi jawaban kuisioner dari responden
- Menghitung frekuensi jawaban responden
- Jumlah keseluruhan responden adalah 15 orang
- Masukkan ke dalam rumus
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Penyebab masyarakat dukuh Bangbayang Hilir
membuang sampah ke sungai
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan cara menghilangkan sampah dari rumah seperti pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Cara menghilangkan sampah
di rumah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Oleh petugas pengangkut sampah
|
0
|
0 %
|
2.
|
Dibakar
|
7
|
46,6 %
|
3.
|
Dibuang ke sungai terdekat
|
8
|
53,3 %
|
Jumlah
|
15
|
100 %
|
Dari tabel 1 diperoleh data bahwa
cara menghilangkan sampah oleh petugas pengangkut sampah adalah 0 responden
(0%), menghilangkan sampah dengan cara dibakar adalah 7 responden
(46,6%),menghilangkan sampah dengan cara dibuang ke sungai adalah 8 responden
(53,3%).
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan perkiraan jumlah masyarakat dukuh Bangbayang Hilir yang membuang sampah ke sungai seperti pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Jumlah perkiraan
masyarakat yang membuang sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Tidak semuanya
|
6
|
40%
|
2.
|
Kira-kira hanya 30%
|
2
|
13,3%
|
3.
|
Ya. Lebih dari 50%
|
7
|
46,6%
|
Jumlah
|
15
|
100%
|
Dari tabel 3 diperoleh data bahwa
jumlah perkiraan masyarakat membuang sampah ke sungai menurut responen yang
tidak semuanya adalah 6 responden (40%),yang kira-kira hanya 30% adalah 2
responden (13,3%),dan yang lebih dari 50% adalah 7 responden (46,6%).
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan ketergangguan masyarakat oleh sungai yang dipenuhi sampah seperti pada tabel 3 di bawah.
Tabel 3. Ketergangguan masyarakat
oleh sungai yang penuh sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Sangat terganggu
|
10
|
66,6%
|
2.
|
Kadang-kadang
|
4
|
26,6%
|
3.
|
Tidak terganggu
|
1
|
6,6%
|
Jumlah
|
15
|
100%
|
Berdasarkan tabel 3 diatas
diperoleh data ketergangguan masyarakat oleh sungai yang dipenuhi sampah yang
sangat terganggu adalah 10 responden (66,6%),yang merasa kadang-kadang
terganggu adalah 4 responden (26,6%),dan yang merasa tidak terganggu adalah 1
responden (6,6%).
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan ada atau tidaknya peraturan tentang membuang sampah ke sungai seperti pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Ada atau tidaknya
peraturan tentang membuang sampah di sungai
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Tidak ada tapi kami sadar sebagai
warga
|
2
|
13,3%
|
2.
|
Kata orang ada
|
3
|
20%
|
3.
|
Tidak ada
|
10
|
66,6%
|
Jumlah
|
15
|
10%
|
Berdasarkan tabel 4 diatas
diperoleh data ada atau tidaknya peraturan tentang membuang sampah ke sungai
bahwa yang tidak ada tapi sadar sebagai warga ada 2 responden (13,3%),yang kata
orang ada adalah 3 responden (20%),yang menjawab tidak ada adalah 10 responden
(66,6%).
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan mudahnya terpengaruhi oleh orang lain seperti pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Mudahnya terpengaruhi oleh
orang lain
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Tidak
|
10
|
66,6%
|
2.
|
Kadang-kadang
|
2
|
13,3%
|
3.
|
Ya
|
3
|
20%
|
Jumlah
|
15
|
100%
|
Berdasarakan tabel 5 di atas
diperoleh data bahwa mudahnya terpengaruhinya masyarakat,yang menjawab tidak
mudah dipengaruhi adalah 10 responden (66,6%),yang menjawab kadang-kadang
adalah 2 responden (13,3%),yang menjawab ya mudah dipengaruhi ada 3 reponden
(20%).
- Penyebab masyarakat dukuh Bangbayang Hilir memilih sungai sebagai tempat untuk membuang sampah.
- Berdasarkan penelitian diperoleh data pernyataan kecocokan sungai sebagai tempat pembuang sampah seperti pada tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Kecocokan sungai sebagai
tempat pembuangan sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Tidak.Karena merupakan pencemaran
air
|
10
|
66,6%
|
2.
|
Mungkin. Jika situasi tertentu
|
0
|
0%
|
3.
|
Ya. Karena tidak ada lahan yang
kosong
|
5
|
33,3%
|
Jumlah
|
15
|
100
|
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh data bahwa kecocokan sungai sebagai tempat pebuangan sampah yang
menjawab tidak,karena itu merupaka penecemaran ai adalah 10 responden
(66,6%),yang menjawab mungkin jika situasi tertentu adalah 0 responden (0%),dan
yang menjawab ya karena tidak ada lahan yang kosong adalah 5 responden (33,3%).
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan ada atau tidaknya petugas kebersihan dan truk sampah seperti pada tabel di 7 di bawah ini.
Tabel 7. Ada atau tidaknya petuagas
kebersihan dan truk sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
0
|
0%
|
2.
|
Kadang-kadang
|
0
|
0%
|
3.
|
Tidak ada
|
15
|
100%
|
Jumlah
|
15
|
100%
|
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh data bahwa ada atau tidaknya petugas kebersihan dan truk sampah yang
menjawab adalah 0 responden (0%),yang menjawab tidak adalah 0 responden
(0%),dan yang menjawab tidak ada adalaa 15 responden (100%).
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan alasan tidak membuang sampah ke lahan yang kosong seperti pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Alasan tidak membuang
sampah di di lahan yang kosong
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Karena sama saja pencemaran
|
6
|
40%
|
2.
|
Karena ada sungai yang lebih
dekat
|
3
|
20%
|
3.
|
Karena dekat dengan sungai dan
tidak ada lahan yang kosong
|
6
|
40%
|
Jumlah
|
15
|
100%
|
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh data bahwaalasan tidak membuang sampah ke lahan yang kosong,yang
memilih jawabab kerena sama saja pencemaran adalah 6 responden (40%),yang
menjawab karena ada sungai yang lebih dekat adalah 3 responden (20%),dan yang
menjawab karena dekat dengan sungai dan tidak ada lahan yang kosong adalah 6
responden (40%).
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan fasilitas dari pemerintah untuk menampung sampah seperti pada tabel di 9 di bawah ini.
Tabel 9. Fasilitas dari pemerintah
untuk menampung sampah
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Truk pengangkut sampah dan
petugas kebersihan
|
0
|
0%
|
2.
|
Hanya petugas kebersihan
|
0
|
0%
|
3.
|
Tidak ada
|
15
|
100%
|
Jumlah
|
15
|
100%
|
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh data bahwa fasilitas dari pemerintah untuk menampung sampah,yang
menjawab hanya truk pengangkut sampah dan petugas kebersihan adalah 0 responden
(0%),yang menjawab hanya ada petugas kebersihan adalah 0 reponden (0%),dan yang
,menjawab tidak ada adalah 15 responden (100%).
- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data pernyataan masih ada atau tidaknya adat membuang sampah ke sungai seperti pada tabel 10 di bawah ini.
Tabel 10. Ada atau tidaknya adat
membuang sampah ke sungai
No.
|
Pernyataan
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Tidak ada
|
0
|
0%
|
2.
|
Sering mendengar ada
|
2
|
13,3%
|
3.
|
Ya ada
|
13
|
86,6%
|
Jumlah
|
15
|
100%
|
Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh data bahwa ada atau tidaknya adat membuang sampah ke sungai,yang
menjawab tidak ada adalah 0 responden (0%),yang menjawab sering mendengar ada
adalah 2 responden(13,3%),dan yang menjawab tidak ada adalah 13 reponden (86,6%).
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya manusia (SDM) merupakan
solusi untuk mengembangkan kehidupan agar manusia sadar akan kebersihan
lingkungan dan dapat mengolah sampah menjadi barang yang berguna. Disini
peneliti akan memberikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. Jadi sampah
adalah sebagian dari sesuatu yang tidak terpakai,tidak disenangi,atau sesuatu
yang harus dibuang,yang pada umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh
manusia (termasuk kegiatan industri),tetapi yang bukan biologis (karena human
waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena
air bekas tidak termasuk diadalamnya). Dan berikut kesimpulan berdasarkan hasil
penelitian :
- Penyebab masyarakat dukuh Bangbayang Hilir membuang sampah ke sungai
- Cara masyarakat dukuh Bangbayang Hilir untuk menghilangkan sampah adalah dengan cara dibuang ke sungai terdekat.
- Terdapat sekitar sebagian (50%) masyarakat dukuh Bangbayang Hilir yang membuang sampah ke sungai terdekat.
- Masyarakat dukuh Bangbayang Hilir sangat terganggu dengan sampah yang ada di sungai.
- Di dukuh Bangbayang Hilir tidak ada peraturan dilarang membuang sampah ke sungai,jadi tidak heran masyarakatnya membuang sampah ke sungai.
B.
Saran
Perlunya sosialisai atau
penyuluhan yang mudah dimengerti oleh masyarakat tentang pentingnya
menjaga lingkungan dari sampah. Selain itu pemerintah mengusulkan agar
dilakukan lomba kebersihan lingkungan antar RT,RW,maupun desa setiap tahunnya
dengan hadiah bantuan stimulus untuk peningkatan prasarana
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar